Recap Day 13: "Serangkaian Kemeriahan dan Penampilan yang Memukau Pada Hari Pertama Acara Puncak Bakti Desa 2024"

(Dokumentasi persiapan acara puncak Day 1 kesenian non-islami)

    Di tengah persiapan yang telah dilakukan dengan semangat dan antusiasme, hari ini pada 10 Februari 2024 Desa Bakti mencapai puncak kegiatan dengan menggelar acara puncak untuk hari pertama. Hari yang dinanti-nanti ini, menjadi momentum untuk merayakan solidaritas, dan kemajuan yang telah dicapai bersama. Sebagai bagian dari persiapan untuk sebuah acara besar, kami pun melakukan briefing panitia untuk memberikan panduan mengenai tugas dan tanggung jawab mereka. Hal ini memastikan bahwa setiap orang memahami peran mereka dan bekerja menuju kesuksesan bersama.

(persiapan acara)

  Setelah panitia mendapat briefing, kami pun melakukan latihan penampilan karena kami akan mempersembahkan sebuah lagu berjudul Pileleuyan dan sampai jumpa. Selanjutnya, kami menuju Balai Desa Sawahdadap untuk mempersiapkan panggung. Karena persiapan panggung juga membutuhkan perhatian khusus. Setiap detail, mulai dari pengaturan lighting dan soundsystem, harus dipertimbangkan dengan cermat.

(Dokumentasi penampilan-penampilan)

    Pada siang hari sekitar pukul 13.00, acara pun dimulai. Acara puncak Bakti Desa 2024 hari pertama menghadirkan serangkaian penampilan yang memukau dari berbagai RW dan dusun di desa tersebut. Dari RW 06 Dusun 02, para penonton diajak menikmati pesona Tari Minum Susu yang memukau dengan gerakan yang lincah dan ceria. Selanjutnya, RW 08 Dusun 03 tak ketinggalan dengan penampilan Tari Ikan Dalam Kolam yang menarik perhatian. Sementara itu, dari HMJ Sosiologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung, penonton disuguhkan dengan penampilan dari Sotra Dance yaitu tarian tanjung baru yang memukau, menggabungkan gerakan yang dinamis dengan musik yang menghentak.

(Dokumentasi penampilan masyarakat di malam hari)

   Tidak hanya itu, RW 10 Dusun 03 juga turut berpartisipasi dengan penampilan menawan dari Tari Karedok Leunca dan Tari Sakit Hati. Sementara para penari dari RW 08 Dusun 03 memukau penonton dengan Rampak Gendang yang enerjik dan Pencak Silat yang memperlihatkan kepiawaian dan kekuatan yang mengagumkan. Tidak ketinggalan, dari RW 11 Dusun 02, Reak Mitra Sawargi Junior dan Senior memberikan penampilan yang memukau dengan keindahan dan kekuatan gerakan.

(Penampilan panitia Layla)

    Penampilan istimewa dari salah satu panitia yaitu Layla Maritzha H yang melakukan penampilan sing a long dengan indah, lagu bintang kehidupan dan rungkad. Andalan saat ada acara-acara penting yaitu lantuan nyanyian darinya. dengan sorak dukungan dari panitia lain membantu memeriahkan penampilan dari Layla ini, sebuah kebanggaan dapat ampil di acara puncak ini baginya.

(Dokumentasi penampilan panitia)

     Panitia pun ikut menyuguhkan penampilan yang berkesan untuk masyarakat Sawahdadap. Penampilan mulanya dilakukan oleh panitia perempuan dengan menyuguhkan lagu Pileuleuyan dengan gerakan yang indah. Seruan lagu Pileuleuyan ini membuat suasana menjadi lebih tenang dan membawa sedikit kesedihan karena tak terasa tugas kami di Sawahdadap akan segera berakhir. Lagu Pileuleuyan sudah selesai, dilanjut dengan penampilan lagu Sampai Jumpa yang dimana pada penampilan ini panitia laki-laki ikut serta membuat suasana makin haru, membuat beberapa panitia menangis saat menampilkan lagu ini. Segala perasaan bahagia dan haru bercampur dan menciptakan tangisan bangga.

(Dokumentasi Surak Sawahdadap)

    Penampilan yang tak kalah memukai dan menarik orang berbondong-bondong untuk melihatnya yaitu Surak Sawahdadap. Surak Sawahdadap merupakan sebuah tradisi yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari acara-acara besar di Desa Sawahdadap. Tradisi  Surak  Sawahdadap awalnya digelar sebagai ungkapan syukur atas kemerdekaan yang telah diraih. Dengan menari dan bernyanyi di sawahdadap, para penduduk desa merayakan kebebasan mereka dari penjajahan dan memperingati momen bersejarah tersebut dengan cara yang khas dan menghibur. Seiring berjalannya waktu, Surak Sawahdadap tidak hanya menjadi simbol kemerdekaan, tetapi juga menjadi sarana untuk mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan di antara warga Desa Sawahdadap.

(Dokumentasi penampilan Kliningan Sunda)

     Pada akhir acara, Kliningan Sunda Sawahdadap menjadi penutup yang megah dan penuh makna bagi acara puncak Bakti Desa 2024. Dengan musik yang merdu dari alat musik tradisional  Sunda, serta vokal yang memikat, penampilan Kliningan Sunda Sawahdadap memenuhi udara dengan kehangatan dan keindahan. Sebagai penutup yang megah dan mengesankan, Kliningan Sunda Sawahdadap meninggalkan kesan yang tak terlupakan dalam hati setiap penonton, mengakhiri acara dengan nuansa kebanggaan dan kebahagiaan yang tiada tara.

 

Komentar